
Timun hampir dikonsumsi orang setiap hari. Timun paling sering kita temukan sebagai pelangkap atau lalapan pada makanan.
Hampir 95% dari timun adalah air. Sayuran ini sangat baik dikonsumsi untuk mengurangi dehidrasi.
Timun juga mengandung vitamin dan mineral yang sangat baik untuk tubuh.
Ada tiga jenis timun yang dikonsumsi masyarakat di Indonesia yaitu timun lokal, timun Jepang dan Zucchini. Lalu apa perbedaan dari ketiga jenis timun ini?
Di Indonesia sendiri ada beberapa janis timun yang dibudidayakan diantaranya seperti mentium roman, mentimun ebony, mentimun jubilee, mentimun monroe, mentimun mawi dan mentimun expo. Kesemuanya jenis timun tersebut sering disebut timun lokal.
Perbedaan 3 Jenis Timun
1. Timun Lokal

Timun lokal memiliki ciri-ciri kulitnya berwarna hijau dan memiliki larik putih kekuningan. Daging buah transparan dan memililki biji besar dan banyak.
Dari segi rasa, timun lokal memiliki rasa cenderung tawar.
Timun lokal kebanyakan digunakan sebagai pelangkap. Beberapa menu makanan yang menggunakan timun lokal adalah gado-gado dan acar.
Timun lokal memiliki kandungan lemak, protein, kalori dan beberapa nutrisi dan vitamin seperti vitamin K, vitamin A, vitamin C dan zat besi. Kandungan satu buah timun lokal yaitu 15 kcal/kalori dan 0,7 gram protein.
Manfaat dari mengkonsumsi timun lokal bagi tubuh yaitu dapat menjaga asupan air supaya tidak dehidrasi. Menyehatkan jantung, gigi dan gusi serta dapat mencegah kerutan pada kulit.
2. Timun Jepang

Timun Jepang memiliki ciri khas warna kulit hijau tua gelap. Timun jenis ini biasanya dijual di supermarket dan restoran. Karena itu jarang dijumpai timun ini dijual di pasar tradisional.
Meski berwarna hijau, timun Jepang tidak pahi dan bertekstur renyah. Beberapa menu makanan yang sering menggunakan timun Jepang antara lain adalah sushi, salad, dan acar.
Sementara itu, kandungan nutrisi yang ada pada Timun Jepang cenderung sama dengan timun lokal. Pada satu buah timun Jepang memiliki kalori 15 kcal dan protein 0,7 gram. Timun Jepang juga mengandung vitamin A, vitamin B dan vitamin C.
Mengonsumsi timun jenis ini secara rutin sangat efektif untuk menyembuhkan dehidrasi. Tak hanya itu, timun Jepang juga mampu mencegah penyakit anemia, mencegah sariawan, dan berguna sebagai antioksidan.
3. Zucchini

Ada yang beranggapan bahwa Zucchini adalah timun Jepang, tapi sebenarnya keduanya itu berbeda.
Zucchini dikenal juga sebagai terong Italia. Dari bentuknya, zucchini tidak selonjong jenis timun lainnya. Ciri dari Zucchini ialah terdapat bentuk seperti bintang di salah satu sisi zucchini.
Tekstur zucchini cenderung empuk dan padat. Selain itu, dagingnya juga cukup padat dan berbiji sedikit. Jika dipegang, permukaan kulit zucchini terasa kering dan kasar.
Rasa zucchini lebih manis dan sedikit lebih pahit dibandingkan dua timun sebelumnya. Karena tektur dari Zucchini yang cenderung empuk, padat dan tidak terlalu mengandung banyak air, Zucchini bisa diolah menjadi berbagai menu masakan diantaranya :
- Zucchini Pancakes
- Mie Zucchini
- Zucchini Chips
- Menu MPASI
- Zucchini Goreng
- Zucchini Panggang
- Bakwan Zucchini
Kandungan gizinya pun berbeda dari kedua timun lainnya, diantaranya zucchini fosfor, magnesium, zat besi dan lutein. Pada satu buah zucchini terdapat kandungan nutrisi berupa kalori 16 kcal dan protein sebesar 1,2 gram.
Manfaat yang bisa kamu rasakan dengan mengonsumsi zucchini antara lain adalah membantu menyembuhkan asma, menurunkan tekanan darah, mencegah kanker, menurunkan kolesterol, dan lainnya.