Belajar Memasak : Cara Masak Nasi Matang Sempurna Pulen Tidak Keras

Nasi merupakan makanan pokok orang Indonesia bahkan didunia. India dan Jepang pun menjadikan nasi sebagai makanan pokok. Ada istilah “belum makan kalau belum makan nasi”. Pengertian dari nasi sendiri adalah beras yang telah direbus. Proses perebusan beras dikenal juga sebagai ‘tim’. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya.

Beras sendiri berasal dari tanaman bernama padi. Tak ada yang tahu pasti kapan dan di mana padi pertama kali ditanam di dunia. Namun Rice Association mengungkap banyak sejarawan percaya padi sudah ditanam 5000 tahun Sebelum Masehi (SM). Penggalian arkeolog di India bahkan menemukan beras yang mereka yakini sudah ada sejak 4530 SM. Namun penyebutan pertama yang dicatat ialah nasi berasal dari China pada tahun 2800 SM.

Ada dua jenis beras yang umum dimasak dan dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia yaitu beras IR64 dan IR 42. Alasannya adalah, selain banyak dijual dipasaran, harga kedua jenis beras ini juga relatif murah.

Bagaimana cara menanak / memasak nasi yang benar? Sebetulnya ada dua cara yaitu langsung dimasak menggunakan alat memasak nasi seperti rice cooker atau dengan panci. Juga ada metode memasak yaitu menggunakan air biasa dan air mendidih.

Mari kita bahas yang pertama terlebih dahulu. Kelebihan masak nasi dengan rice cooker adalah kita tidak perlu selalu menjaganya, karena magicom akan berubah ke mode penghangat jika nasi sudah matang. Sedangkan jika masak dengan panci, kita harus sesekali melihat agar nasi tidak gosong. Masak menggunakan panci biasanya menggunakan kayu bakar bukan kompor. Alasannya karena memasak nasi menggunakan kayu bakar nasi akan lebih harum dan rasanya lebih enak karena ada aroma asap.

Memasak dengan air mendidih akan membuat nasi cepat matang. Karena air yang mendidih sudah memiliki suhu yang tinggi. Air tidak perlu dipanaskan lagi oleh rice cooker, sehingga mempercepat proses pematangan beras menjadi nasi.

Jika ingin mendapatkan nasi yang benar dan pas kematangannya, maka harus menghindari kesalahan-kesalahan pada daftar berikut ini :

1. Memberikan Sedikit Dan Banyak Air

Ketika memasak nasi, yang kita inginkan adalah beras bisa mengembang sempurna menjadi nasi yang pulen. Nasi yang keras karena kita memberikan terlalu sedikit air dan nasi akan menjadi lembek jika kita meberikan terlalu bnyak air. Idealnya masaklah 1/2 cup beras dengan 1/2 cup air. Untuk beras merah, masaklah 1/2 cup beras merah dengan 1 1/4 cup air.

2. Menutup Nasi Terlalu Lama

Jangan biarkan nasi dalam keadaan terus tertutup setelah nasi matang, karena uap panas yang terkurung dalam alat menanak nasi akan tetap berputar di dalam dan membuat proses pemasakan nasi tetap berlangsung meskipun api sudah dimatikan.

Sebaiknya setelah nasi matang, biarkan tertutup selama 10 menit, kemudian hilangkan uap panasnya dengan cara meratakannya dengan garpu secara merata agar uap panasnya keluar dan nasi menjadi lebih pulen.

3. Terlalu Sering Mengaduk Nasi Yang Sedang Dimasak

Kebanyakan orang mengaduk nasi untuk menghindari tingkat kematangan yang tidak merata. Sebenarnya tidak perlu mengaduk nasi yang dimasak terlalu sering karena proses pengadukan ini akan mengaktifkan kandungan pati dalam nasi, dan akan membuat nasi menempel satu sama lain dan berair.

Proses pengadukan yang terlalu sering juga akan membuat nasi cepat lembek dan hancur, bahkan halus seperti bubur.

Bagiaman jika nasi tetap keras padahal sudah menghindari langkah-langkah diatas? Tetap tenang! Jika kita memasak dengan rice cooker, kita bisa menambahkan air panas dari termos pada nasi. Kemudian aduk hingga rata. Nyalakan kembali tombol memasak pada rice cooker.

Jika memasak menggunakan dandang. Biasakan untuk merasakan nasi sebelum diangkat. Kita bisa mengambil sedikit nasi untuk dicoba apakah nasi sudah matang atau belum. Jika belum matang, kita hanya perlu mengukusnya lebih lama lagi sampai benar-benar matang.